IJAZAH MBAH HAMID KIAI TAMBAK BERAS
RAMBUT HITAM, IJAZAH MBAH HAMID
Ada kisah menarikyang baru terkuak dari Kiai Ishom Ahmadi, salah
satu guru senior di Madrasah Mu'allimin Mu'allimat Tambakberas
Jombang. Bellau sempat bercerita tentang keilmuan para
masyayikh Bahrul Ulum.
Suatu saat, Kiai Ishom bertemu dengan Pak Modin Abidah
Sambong yang kebetulan tinggal satu desa dengan Kiai Ishom.
legur sapa seperti biasa sambil cerita dan tanya terjadi alamiah ketika itu. Pak
Modin Abidah ini walau sudah sepuh, akan tetapi rambutnya masih hitam
seperti layaknya anak muda. Hal ini membuat Kiai Ishom penasaran, maka
ditanyalah pak Modin tentang rahasia rambut hitamnya.
"Mbah, Panjenengan niki lak pun sepuh to ... (Mbah, anda ini Sudah tua
umurnya.)", tanya Kiai Ishom penasaran. "Nggeh Yi...(lya, Kiai)" jawab pak
Modin. "Lha nopo rahasiane Mbah ?...(.memangnya apa rahasianya rambut tetap
hitam, Mbah?), Kiai Ishom menimpali. "Anu Yi., kulo angsal "amalan" sangking
Mbah Hamid... (Maaf Kiai, saya memperoleh resep rahasia dari Mbah Hamid),
jawab pak Modin polos.
Cerita pun berlanjut. Selidik punya selidik, ternyata pak Modin Abidah
ini pernah mendapatkan ijazah dari Kiai Hamid Chasbullah Tambakberas,
terkait dengan rambut hitamnya tersebut. Sebenarnya ijazah dan tata cara
yang diberikan Mbah Hamid sangatlah sederhana. Menurut pak Modin, Kiai
Hamid dulu pernah memberikan saran dan do'a pada santri-santrinya. Beliau
menyarankan agar para santri ketika bangun pagi jelang subuh segera mandi
"grujukan" (mandi dengan seluruh tubuh tanpa kecuali disiram air). Sebelum
grujukan, hendaknya membaca,"Ya naru kuni bardan wa salaman 'ala lbrahim.,
Pak Modin lancar bercerita tentang saran Kiai Hamid kala itu.
"Nggeh namung niku ingkang kulo lampahi Yi..(Ya hanya itu yang saya
lakukan, Kiai)" jawab pak Modin Abidah menyudahi ceritanya. Tidak ada
keterangan lebih lanjut tentang apakah harus istiqomah tiap hari seperti itu
tiap kali mandi, atau hanya sekali saja dilakukan. Namun kalau melihat lelakon
kang Wan (santri Mbah Hamid) yang rutin mandi pagi sebelum subuh, maka
kemungkinan "amalan" itu hendaknya dilakukan secara istiqomah.l
Diolah oleh Gus Ainur Rofiq al-Amin.
Post a Comment for "IJAZAH MBAH HAMID KIAI TAMBAK BERAS"
Post a Comment