JIMAT SABUK KIAI CHASBULLAH TAMBAK BERAS JOMBANG
KH. Maemun Zubair, pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang rembang Jawa Tengah, punya banyak cerita tentang Tambakberas.
Salah satu kisah menarik yang diceritakan adalah tentang kehebatan Kiai Wahib Wahab.
Kiai Maemun sangat mengenal dan faham betul tentang
sOsok Kiai Wahib Wahab karena di antara keduanya masih terhitung saudara pripean. Keduanya mempunyai mertua yang sama, yaitu KH. Muhammad Baidlowi Lasem. Beliau bertutur, "Zaman semunu Yai Wahib sik enom wis dadi Mentri." (Zaman itu (sekitar akhir tahun 50-an),
Kiai Wahib masih muda sudah jadi menteri.), demikian kata Kiai Maimun. Kiai Wahab, ayahnya, pada masa yang sama termasuk penasehat kepercayaan Presiden Soekarno.
Kiai Wahib
Wahab sendiri termasuk salah satu menteri yang dekat dengan Bung Karno,
panggilan akrab Presiden Soekarno.
Beberapa kali, dalam situasi genting, saat politik dalam negeri penuh
gejolak, Bung Karno meminta masukan dan pendapat kiai-kiai NU. Tetapi
PKI selalu menghasut Bung Karno agar supaya kiai-kiai NU yang duduk di
pemerintahan dipecat dari jabatannya. Salah satu yang menjadi target adalah
Kiai Wahib Wahab, sebab Kiai Wahib selalu berani berseberangan dengan PKI.
Bahkan selaku Menteri Agama, Kiai Wahib pernah mengusulkan pem-
bubaran PKI. Jelas usulan seperti ini, bisa dikatakan terlalu berani mengingat
saat itu PKI sedang kuat-kuatnya. Bagaimana Kiai Wahib bisa seberani itu, kata
Kiai Maimun karena beliau mempunyai sabuk jimat.
Kengeng nopo Kiai Wahib kendel lan diwedeni PKI? Sebab Kiai Wahib nggadah jimat sabuk saking Mbah Chasbullah, kakeknya." (Mengapa Kiai Wahib berani dan ditakuti PKI? Sebab Kiai Wahib mempunyai jimat ikat pinggang dari Mbah Chasbullah, kakeknya).
Sabuk itu berasal dari kakeknya, Kiai Chasbullah Said. Sabuk itu selalu
dipakai ke mana-mana saat peristiwa-peristiwa penting terjadi. Bahkan saat
diangkat menjadi Menteri Urusan Sipil Militer, Kiai Wahib selalu memakai
sabuk tersebut. Menteri Urusan Sipil Militer adalah ide langsung dari Bung
Karno yang berfungsi khusus untuk menjaga stabilitas nasional khususnya
masyarakat sipil dan militer, yang merupakan cikal bakal Pangkokamtib ketika
zaman Orba dan menjadi Menkopolkam era sekarang
Ada kisah kecil tentang sabuk jimat yang dipakai Kiai Wahib. Suatu ketika
Bung Karno harus menjalankan kunjungan ke Aceh, tapi oleh para menterinya
Bung Karno disarankan tidak berangkat, sebab rakyat Aceh pada waktu itu
sangat marah pada Bung Karno. Saat itu, Bung Karno dianggap melalaikan
rakyat Aceh dan lebih memperhatikan Jakarta dan Jawa. Padahal kontribusi
rakyat Aceh di awal kemerdekaan terhadap RI sangat besar.
Salah satu sumbangsih besar rakyat Aceh adalah pembelian pesawat
kepresidenan pertama RI. Rakyat Aceh merasa dianaktirikan. Maka ketika Bung Karno akan berkunjung ke Aceh banyak tokoh-tokoh Aceh siap-siap untuk menghabisi Bung Karno.
Saat semua menteri melarang Bung Karno ke Aceh, tiba-tiba Kiai Wahib berkata,"Pak Presiden, jangan takut, Pak Presiden harus ke Aceh, saya yang akan mendampingi dan saya yang menjadi jaminan keselamatan Pak Presiden
Bung Karno pun menyetujui pendapat Kiai Wahib. Dan ternyata apa yang
dikhawatirkan para menteri tidak terjadi. Bahkan Bung Karno dan Kiai Wahib
dielu-elukan rakyat Aceh dan mendapat sambutan hangat yang luar biasa.
Kata Kiai Maimun, "Niku insya Allah nggeh barokahipun jimat sabuk Mbah
Chasbullah...(Itu insya Allah ya berkat sabuknya Kiai Chasbullah).
Sekarang di mana sabuk tersebut berada? Saat semua antusias mendengar,
Kiai Maimun berujar, ".Lha niku tugas sampean sedoyo dzurriyah Mbah Chasbullah sing madosi hehe."(Lha itu tugas Anda semua sebagai keturunan
Mbah Chasbullah untuk mencarinya).
"Geeeerrr." kami semua tertawa saling memandang. Tugas para dzurriyan
yang harus mencarinya. Di mana? Wallahu a'lam bisshowab.0
Ditulis oleh Gus Syifa Al Gedangi dari sumber dari KH. Maimun Zubair.
Post a Comment for "JIMAT SABUK KIAI CHASBULLAH TAMBAK BERAS JOMBANG"
Post a Comment